Selasa, 25 Maret 2014

sekelumit tentang ajaran Gandhi

Rakyat dari agama dan suku yang berbeda yang hidup di India kala itu yakin bahwa India perlu dipecah menjadi beberapa negara agar kelompok yang berbeda dapat mempunyai negara mereka sendiri. Banyak yang ingin agar para pemeluk agama Hindu dan Islam mempunyai negara sendiri. Mahatma Gandhi adalah seorang Hindu namun dia menyukai pemikiran-pemikiran dari agama-agama lain termasuk Islam dan Kristen. ...Dia percaya bahwa manusia dari segala agama harus mempunyai hak yang sama dan hidup bersama secara damai di dalam satu negara.
Pada 1947, India menjadi merdeka dan pecah menjadi dua negara, India dan Pakistan. Hal ini yang disedihkan Gandhi.

Prinsip Gandhi, satyagraha, sering diterjemahkan sebagai "jalan yang benar" atau "jalan menuju kebenaran", telah menginspirasi berbagai generasi aktivis-aktivis anti-rasisme seperti Martin Luther King, Jr. dan Nelson Mandela.

Gandhi sering mengatakan, "Cinta tidak pernah meminta, ia sentiasa memberi, cinta adakalanya membawa penderitaan, tetapi tidak pernah berdendam, tak pernah membalas dendam. Di mana ada cinta di situ ada kehidupan; mengobati kebencian yang membawa kepada kemusnahan."

Pada 30 Januari 1948, Gandhi dibunuh seorang lelaki Hindu yang marah kepadanya, karena menilai Gandhi terlalu memihak kepada Muslim.

Albert Einstein berkomentar mengenai Gandhi: "Mungkin para generasi berikut akan sulit mempercayai bahwa ada orang seperti dia yang pernah hidup di dunia ini."

Hidup itu pilihan, bagaimana kita mengambil sebuah pilihan seperti itulah yang akan kita hasilkan. Saya mengagumi Gandhi sebagai seorang tokoh kemanusiaan dunia yang begitu melegenda, bahkan hingga saat ini ajaran Gandhi masih menjadi ajaran yang sangat luhur serta masih sangat relevan untuk dijalankan dalam kehidupan kita dalam hubungan dengan sesama manusia, dalam bermasyarakat bahkan dalam hidup bernegara.

Tidak ada komentar:

"Mengupas cerita dan makna dari karya alam adalah kebahagiaan seorang seniman"